Kamis, 11 April 2019

1. Pengertian Penginderaan Jauh

Menurut Lillesand dan Kiefer (2004) dalam Purwadhi et al. (2015), penginderaan jauh atau inderaja adalah ilmu dan seni untuk mendapatkan informasi dari suatu objek, daerah, atau fenomena (geofisik) melalui analisis data, di mana dalam mendapatkan data ini tidak secara kontak langsung dengan objek, daerah, atau fenomena yang dikaji.
Data yang didapatkan ini biasanya dalam bentuk citra satelit yang kemudian diolah sesuai dengan kebutuhan sampai akhirnya tercipta informasi yang diinginkan.

2. Prinsip Kerja Pengindraa Jauh

Penginderaan jauh dimulai pada saat proses perekaman objek yang ada di permukaan bumi. Tenaga yang digunakan dalam penginderaan jauh adalah tenaga penghubung yang membawa data tentang objek ke sensor berupa bunyi, daya magnetik, gaya berat, atau elektromagnetik. Namun, dalam inderaja hanya energi atau tenaga yang berupa elektromagnetik saja yang dapat digunakan.
Tenaga elektromagnetik pada sistem pasif adalah cahaya matahari. Cahaya matahari yang mengenai objek di permukaan bumi kemudian sebagian diserap dan sebagian dipancarkan kembali oleh objek tersebut sehingga sensor dapat menangkap gelombang elektromagnetik yang berasal dari objek-objek yang berada di permukaan bumi.
3. Komponen Penginderaan Jauh
Dalam penginderaan jauh dikenal berbagai komponen agar teknologi ini dapat digunakan. Komponen dalam inderaja di antaranya adalah sumber tenaga, atmosfer, interaksi antara tenaga dengan objek di permukaan bumi, sensor, sistem pengolahan data, dan berbagai penggunaan data.

3.1 Sumber Tenaga

Dalam mekanisme perekaman objek yang berada di bumi, sensor membutuhkan energi untuk dapat mengenali objek tersebut. Sumber tenaga dalam penginderaan jauh dibedakan menjadi dua macam, yaitu sumber tenaga alam dan sumber tenaga buatan. Sumber tenaga alam di bumi adalah matahari, sumber tenaga alam ini dipakai dalam sistem pasif. Sumber tenaga buatan digunakan dalam penginderaan jauh sistem aktif, seperti radar maupun lidar.
3.2 Sensor dan Wahana
Satelit sebagai Wahana Penginderaan Jauh
Sensor adalah alat yang digunakan untuk merekam data gelombang elektromagnetik hasil pantulan dari permukaan bumi. Sensor ini dapat dipasang pada berbagai macam wahana, seperti pesawat udara, satelit, roket, balon stratosfer, atau balon kaptif.

3.3 Atmosfer

Atmosfer merupakan bagian dari bumi yang berisikan udara. Senyawa kimia yang terdapat di atmosfer ini di antaranya adalah oksigen, karbon dioksida, nitrogen, hidrogen, dan helium. Sama seperti pembahasan pada sub bab interaksi tenaga dan objek, senyawa-senyawa tersebut memiliki peran dalam menerima, menyerap, meneruskan, dan memantulkan gelombang.

4. Jenis-Jenis Citra

Citra dapat berupa citra digital ataupun citra konvensional. Namun saat ini, citra digital lebih populer mengingat semakin majunya teknologi yang ada.
Berdasarkan cara pengambilan citra, citra dibedakan menjadi citra yang diambil dari atmosfer dan citra yang diambil dari luar atmosfer.
Berikut adalah contoh-contoh satelit penghasil citra digital:
  1. Satelit Landsat
  2. Satelit SPOT
  3. Satelit IKONOS
  4. Satelit Terra Aster
  5. Satelit Quickbird
  6. Satelit Resourcesat-1 (IRS-P6)
  7. Satelit ALOS
  8. Satelit Worldview
  9. Satelit NOAA
  10. Satelit HCMM
  11. Satelit GMS/ Satelit HIMAWARI 
  12. Satelit Terra-Aqua MODIS
  13. Satelit JERS-1
  14. Satelit ERS-SAR
  15. Satelit GeoEye
  16. Satelit Pleiades

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

1. Pengertian Penginderaan Jauh Menurut Lillesand dan Kiefer (2004) dalam Purwadhi  et al . (2015), penginderaan jauh atau inderaja ada...